Thur

Jarak membentang. Kadang tidak sepadan dengan waktu tempuh yang seharusnya dijalani. Wajar menjadi kata sifat yang membingungkan. Parameternya terlalu cair, kadang segini, kadang segitu. Toh, memang ada fase-fase yang harus dijalani. Berbagi, membagi, dibagi dan terbagi menjelma menjadi tahapan berikutnya. Ada satu kebiasaan yang sudah seharusnya dimulai. Rutinitas lama yang kemudian menjadi berstatus “disesuaikan”. Jadilah,Continue reading “Thur”