Album penuh perhitungan Denisa

Salah satu hal yang paling saya nantikan di 2021 ini adalah dirilisnya debut album penuh Denisa, penyanyi asal Jakarta. Sejak mendengarkan EP Crowning di 2019, intuisi saya mengendalikan rasa ketertarikan yang berlebihan pada karya-karyanya. Menjelaskan intuisi selalu tidak pernah mudah. Tapi, karakter vokal dan sinyal kencang fuck you attitude yang dikandung oleh karya-karya di EPContinue reading “Album penuh perhitungan Denisa”

Selesai dengan Soundquarium dan Youniverse

Ada awal, ada akhir. Dan dua ujung itu menyebalkan sekali kalau sudah terjadi dan jadi sesuatu yang sifatnya komplit. Dua puluh tujuh bulan bersama berakhir hitungannya pada 31 Juli 2018 kemarin. Ada banyak yang direkam, ada banyak yang dicatat. Tapi intinya, kisah bersama Soundquarium berakhir. Dua peran yang saya jalani selama ini, sebagai konsultan danContinue reading “Selesai dengan Soundquarium dan Youniverse”

002: Perpustakaan

Romantisme muncul ketika dua kaki melangkah dari gedung tua menuju gedung baru di bagian belakangnya. Tangga-tangga disusun untuk menjadi jembatan dari perasaan klasik ke megah. Ini perpustakaan yang baru diresmikan, di dalamnya ada masa depan dan banyak kemungkinan baru. Karenanya, Jakarta bisa berdiri sama tinggi dengan banyak kota dunia; ada simbol literasi yang menjejak denganContinue reading “002: Perpustakaan”

001: Orang-Orang Terbaik

Manusia Jakarta beroperasi pada level improvisasi yang besar. Semua hal yang sudah direncanakan sejak jauh hari, bisa saja berubah di menit-menit terakhir karena kondisi eksternal yang terjadi di depan mata. Misalnya saja, perasaan malas untuk beranjak dari rumah. Sudah kadung nyaman, makanya enggan pergi melangkahkan kaki keluar. Perasaan malas itu, toh tidak selamanya jelek. MengubahContinue reading “001: Orang-Orang Terbaik”

Pinggir Jalan Sebuah Kota Putih

Saya sedang duduk di sebuah kedai kopi di sudut Queen Street, jalan utama di Central Business District (CBD) Auckland, salah satu kota penting Selandia Baru. Ini kunjungan kedua dalam setahun belakangan. Ada bentangan waktu yang tidak main-main, Auckland maju enam jam dari waktu Jakarta. Analoginya persis seperti pergi ke Eropa, tapi kebalik. Jika biasanya mundur,Continue reading “Pinggir Jalan Sebuah Kota Putih”

Orang Asing dan Ingat Madrid

Dua tahun yang lalu, di Madrid, saya diundang untuk makan besar bersama sejumlah orang yang statusnya asing. Ruang dan waktunya intens; orang-orang berkumpul membawa makanan masing-masing, tuan rumah mendominasi menu dan mengatur siapa harus makan apa dan bagaimana gilirannya. Silva Gracia Simanjuntak, seorang perempuan Batak dan teman baik, berjasa banyak membawa pengalaman ala bule iniContinue reading “Orang Asing dan Ingat Madrid”

Cikini Folk Festival 2016

Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Sabtu, 17 Desember 2016 14.00 – 22.00 WIB Tiket: 125.000 Pemesanan: seribermaindicikini@gmail.com Tiket on the spot hanya tersedia apabila tiket presale tidak habis Sisir Tanah Iksan Skuter Marjinal Vira Talisa Adrian Yunan Sir Dandy AriReda Gabriel Mayo Jason Ranti Harlan Boer Junior Soemantri Informasi: 08119208475 Informasi line up: http://www.felixdass.com/cikinifolkfestival2016-1

Menyelenggarakan Cikini Folk Festival 2016

Akhirnya akan kejadian. Mimpi untuk membuat festival sendiri, ada di depan mata. Namanya Cikini Folk Festival. Tahun lalu, tanpa sadar, saya mencanangkan sesuatu niat yang perlu untuk diwujudkan di tahun 2016 ini. Secara khusus, saya ingin berkontribusi pada scene musik tempat saya berkarya dengan cara membuat sebanyak mungkin pertunjukan. Kelasnya diset: Gedung pertunjukan. Bukan apa,Continue reading “Menyelenggarakan Cikini Folk Festival 2016”

Future Folk vol. 02: 15 Oktober 2016

Future Folk kembali lagi. Future Folk vol. 02 berlangsung hari Sabtu, 15 Oktober 2016. Venuenya masih sama: Auditorium IFI Jakarta yang terletak di kompleks Kedutaan Besar Prancis di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Seri ini, merupakan seri khusus yang baru diinisiasi beberapa bulan yang lalu. Idenya adalah membuat pertunjukan yang kompleksitasnya lebih sederehana ketimbang Bermain diContinue reading “Future Folk vol. 02: 15 Oktober 2016”

Sepuluh dan Dua Belas

Di kota ini, kita tidak menggunakan satuan jarak, melainkan waktu. Ia lebih akurat. Karena jarak seringkali tidak masuk akal. Terlalu banyak faktor yang bisa memengaruhi hitungan akhir. Seringkali pula, membuat bebal dan kesal. Di Jakarta, hidup perlu untuk diakali. Ia tidak pernah biasa. Jadi, ketika sebuah hari Minggu datang dan ada ruang kosong yang bisaContinue reading “Sepuluh dan Dua Belas”