Tugu, 08.17

Tugu0817

Terbangun karena matahari bersinar lebih awal. Lima tiga puluh. Barisan bukit membentang. Sisa kabut bawaan hujan kemarin menghilang. Ia tampak begitu jelas. Jalanan, lagi-lagi, jadi lawan yang harus ditaklukan. Mahal tidak mengapa, yang penting nyaman. Boros tidak jadi masalah, yang penting aman.

Peta digital bilang bentangannya tidak jauh, tapi dari kacamata transportasi publik, ia jauh terpisah. Duh, waktu berjalan begitu lambat. Jadinya malah terlalu cepat. Ritme yang diinginkan belum menemukan ketukan yang ideal. Maklum, akhir pekan panjang sudah diujung bagi orang banyak. Jadi, segala serasa tergesa.

Kopi semi pahit menimbulkan reaksi. Ia menubruk semena-mena. Masih tiga puluh menit menjelang adegan naik berikutnya.

Yang berikutnya punya durasi tiga jam. Mungkin ada baiknya mengundang Mogwai masuk ke ruang pribadi itu. Biar ia mengalun, menemani tidur ayam yang mungkin sekali terjadi. (pelukislangit)

8 Mei 2016
08.17
Stasiun Tugu, Jogjakarta

Advertisement

Published by Felix Dass

I'm searching for my future, my bright future.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: