Di tulisan ini, saya nulis begini:
“Saya sih, sudah siap. Mencari satu titik baik untuk menyaksikan mereka bermain. Tidak perlu paling depan. Tapi cukup lokasi yang pandangannya enak dan bisa teriak sekencang mungkin.”
Tadi malam, Dewa19 membuat saya menunaikan ikhtiar ini. Saya ada di tengah-tengah lapangan yang penuh dan bernyanyi sampai serak mengikuti set Dewa19 di Soundrenaline 2015.
Sore harinya, saya bertemu Vega Antares, pemain gitar tambahan Dewa19. “Kita main lima belas lagu, Lix.”
Lima belas lagu itu lemes. Tapi, puas sudah bernyanyi dan membiarkan berbagai macam luapan emosi keluar; teriakan yang serak, beberapa butir air mata dan senyum non stop yang masih bertahan beberapa jam setelahnya.
Oh, mungkin ungkapan bahwa seseorang itu die hard fan paling hebat itu basi. Parameternya tidak pernah jelas dan cenderung self proclaimed. Tapi, ini yang paling ciamik.
Ini bukan setlist aslinya. Setlist aslinya bentuknya seperti ini:
Tapi orang yang mengundang saya memberi akses untuk mengikuti wawancara di media center. Rumornya, Ahmad Dhani, tidak akan ikut memberi wawancara. Jadwalnya pun berubah-ubah untuk Dewa19. Seluruh band memberikan wawancara sebelum manggung, tapi mereka melakukannya setelah beraksi.
Setlist yang bertandatangan itu, didapat dari cetakan computer di media center. Dari daftar yang dibagikan kepada peliput.
Saya berhasil menyetop satu demi satu personil Dewa19. Banditnya, ada di kiri atas, dan ia harus dikejar supaya sempurna. Berhasil di akhir cerita.
Jadi, boleh ya sedikit congkak?
Kamu boleh saja nonton Dewa19 reuni. Tapi saya punya paket yang lebih lengkap untuk dibawa pulang. Haha.
Ini namanya menang banyak. Terima kasih Dewa19 untuk akhir pekan yang menyenangkan di Soundrenaline 2015. (pelukislangit)
Bypass Ngurah Rai, Bali
6 September 2015
11:47