Buat Robin Williams dan Dead Poet’s Society

Dead Poet's Society 3

Robin Williams pergi. Semua orang pasti pergi. Yang penting, apa yang ia tinggalkan untuk orang banyak, bukan? Salah satu warisannya berbunyi begini, “I stand upon my desk to remind myself that we must constantly look at things in a different way.”

Saya berhutang padanya. Dan Dead Poet’s Society. Film itu serta permainan jenius Robin Williams membentuk saya yang hidup pada hari ini.

Secara kolektif cerita John Keating memperkuat karakter saya yang memang dibangun dari sejumlah inspirasi semodel yang seliweran dan menempel seiring waktu berjalan. Disclaimer: Buat saya inspirasi itu dipilih dan ditindaklanjuti dalam ranah personal. Oh ya, satu lagi, Dead Poet’s Society diangkat dari novel karya NH. Kleinbaum.

John Keating dan Dead Poet’s Society menggambarkan interaksi murid dan guru yang membebaskan. Guru dan murid berpadu-padan menjadi partner dan tidak punya hierarki yang lebih tinggi atau lebih rendah satu sama lain. Di sistem pendidikan Indonesia, hal model begini, bukanlah sebuah kejadian yang lazim ditemui. Yang biasa terjadi, guru hadir untuk ditakuti. Padahal seharusnya tidak begitu. Mungkin lebih ke saling menghargai kali ya?

Membebaskan dalam kisah mereka adalah kemerdekaan untuk mengejar sesuatu yang diminati dan disukai; puisi, seni akting dan teman-temannya yang tidak biasa untuk orang banyak di masa itu. Lingkungan sekolah tempat cerita ini terjadi sangat konvensional. Tingkat kecerdasan dinilai dari angka dan hal-hal monumental yang bisa dijadikan rekor. Persis seperti kondisi pendidikan Indonesia di mana menjadi anak IPS atau Bahasa itu merupakan sebuah cacat nista yang harus ditutupi. Padahal, orang-orang dengan minat murni ke sana layak mendapat tempat yang sama.

LE CERCLE DES POETES DISPARUS

Sosok John Keating adalah antitesis dari sisi konvensional pendidikan yang menurut saya sangat membosankan dan cenderung menciptakan manusia yang tidak terbuka pada ruang perbedaan yang jelas-jelas terbentang lebar di kehidupan sebenarnya. Untuk proses pembukaan mata inilah saya berhutang pada film ini.

Kesetaraan dan pembebasan adalah kunci. Dead Poet’s Society seolah menjadi salah satu pendorong saya untuk berani menerapkan kredo paling tebal dari film itu; “Carpe diem, seize the day, make your lives extraordinary.”

Filmnya sendiri berakhir anti klimaks. Melawan harapan dan selera orang banyak. Tapi, itu memberi sinyal yang tidak kalah kuat, bahwa life is a journey, not a destination.

Dead Poet’s Society dan (dan Kolese Gonzaga pada fragmen cerita yang lain) mengajarkan saya untuk bisa jujur dengan diri sendiri di dalam sebuah perjalanan panjang pencarian jati diri. Termasuk untuk bisa keras pada diri sendiri dengan memaksanya berkata tidak pada hal-hal yang tidak disukai. Berpikir merdeka dan melakukan hal yang disukai dengan tanggung jawab besar adalah warisan yang diberikan oleh hidup pada saya, salah satunya, lewat Dead Poet’s Society.

Romantisme itu, tidak akan hilang dan akan saya ulang di masa yang akan datang dengan membaginya kepada orang-orang baru yang mungkin akan dikenal sepanjang perjalanan. Robin Williams dan John Keating akan selalu hidup dan bersuara di dalam kisah saya.

5.0.2

Semoga sosok itu di manapun ia berada, bisa melihat saya satu hari nanti kembali ke Kolese Gonzaga dan mengajar beberapa jam reguler per minggu. Topiknya tentang profesi menulis yang bisa dikejar dengan konsekuensi berat sekalipun; pergi meninggalkan bangku sekolah yang dianggap tidak memberi guna. Terima kasih, Robin Williams. Have a safe trip. (pelukislangit)

12 Agustus 2014
11.52
Buat Robin Williams.
Gambar dicuri dari internet.

Advertisement

Published by Felix Dass

I'm searching for my future, my bright future.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: