002: Raisa Ditunda

Kemarin, tanggal 2 April 2020, sebuah pesan masuk dari Boim, manajer Raisa, sekaligus pemilik Juni Records. Salah satu proyek yang saya kerjakan tahun ini adalah membuat buku dokumentasi #RaisaGBK2020. Buku dokumentasinya akan berisi catatan produksi, bukan profil tentang Raisa.

Yang menarik, proyek itu bisa dibilang berkategori mercusuar. Secara kolektif, Juni Records mengumpulkan orang-orang yang punya spesialisasi khusus di bidangnya –termasuk saya dan tim yang bekerja bersama— untuk mewujudkan ide gila bikin pertunjukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sejarah mencatat, tidak banyak artis yang punya nyali untuk menyelenggarakan konser di stadion itu.

Kenapa? Ya sesederhana memang perlu upaya gigantis untuk bisa buat acara di situ.

Juni Records mengumpulkan banyak kolaborator dan semuanya direkrut dengan sentuhan personal; Boim dan Raisa bertemu langsung secara personal dan menyampaikan visi serta misi mereka dengan proyek itu. Kebanyakan bilang setuju ketika diajak. Ada beberapa pula yang mental dalam proses seleksi kolaborator itu.

Punya visi dan misi penting untuk menyokong ide gila ini. Karena, monumen yang sedang ingin dibangun nanti, tidak hanya akan menjadi milik Raisa. Ia akan jadi milik semua orang yang bekerja di dalamnya. Masing-masing, kemungkinan besar, akan mencapai sebuah titik baru dalam karir mereka.

Dalam koridor pribadi, mencatat produksi proyek ini, lumayan menantang. Nyaris tidak ada orang pengambil keputusan di dalam tim produksi punya pengalaman menyelenggarakan konser sejenis. Jadi, modalnya nyali. Sebaliknya, bagasi ceritanya pun cenderung aman; tidak ada pakem-pakem yang memagari. Sifat hajar bleh –tentunya dengan berbagai macam perhitungan—ada di dalamnya. Dan, sebagai seorang pencatat, itu menyenangkan sekali untuk direkam.

Nanti kapan-kapan cerita lebih detail lagi. Tapi, kembali ke telepon Boim tadi. Boim memberitahukan bahwa konser akan digeser ke Sabtu, 28 November 2020. Mundur lima bulan dari rencana awal di 21 Juni 2020. Tentu, penyebabnya ya kasus korona ini. Hari ini, 3 April 2020, rencana perubahan itu akan diumumkan pada publik. Lengkap pula dengan berbagai macam mitigasi persoalan yang mungkin muncul; yang sudah beli tiket tidak bisa nonton sehingga harus refund, jadwal tidak cocok, dll.

“Terus, ngumuminnya gimana, Im?” tanya saya merespon pemberitahuannya.

“Kita press conference online. Nggak ada Q&A. Jadi, emang pemberitahuan aja,” jawabnya.

Jadi, tadi siang, saya ada di press conference online itu. Sebuah sesi yang singkat, jelas, padat. Saya perlu mencatat fase ini. Sekaligus mengabadikannya dengan kamera yang ada di rumah. Di rencana awal buku, bagian ini tidak ada. Tapi, pasti akan nyelip nanti sebagai sebuah fase yang harus dijalani oleh proses proyek ini.

Penundaan ini, juga dengan sendirinya membuat proyek ini jadi lebih santai dikerjakan. Atau malah memberi ruang untuk pekerjaan lain masuk? Hmmm… (*)

Rumah, 3 April 2020
20.58

Advertisement

Published by Felix Dass

I'm searching for my future, my bright future.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: