Gara-gara korona, hidup jadi berlangsung lebih pelan. Orang-orang yang bekerja sendiri dan menjadikan rumah kantor mereka, termasuk saya, mengalami banyak ancaman yang membuat khawatir; kehilangan pekerjaan karena resesi mendadak.
Resesi mendadak ini, jadi efek yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Ada banyak sektor ekonomi yang ternyata tidak punya jaring pengaman kuat di Indonesia. Dunia hiburan, tiba-tiba berhenti. Tanpa aba-aba, tanpa ada intro sebelumnya. Otomatis juga, orang-orang yang penghasilannya lepasan, sekali lagi termasuk saya, ya dipaksa ngerem juga.
Pancaroba masif, ada di depan mata.
Lalu, harus bagaimana? Ini sebenarnya intro, tidak ingin berpanjang-panjang. Jadi, saya memilih untuk kembali ke akar dengan menulis serta kemudian menjadikannya ajang penghiburan. Hal ini, sudah lama sekali tidak dilakukan. Ia teman lama yang sudah diabaikan. Sekarang, dipanggil kembali.
Hitung-hitung, ini sesuatu yang bisa diteruskan ke orang banyak sebagai pengingat. Jurnal ini pribadi, tapi bisa jadi mirip sama cerita banyak orang di luar sana.
Manusia tidak sendiri. Manusia adalah bagian dari sebuah sistem besar. Jadi, bergeraklah, temukan caramu membunuh waktu ketika harus memelankan semesta.
Saya akan menulis setiap hari. Khusus di section ini; http://www.bit.ly/felixmencatatkorona. Isinya apa? Kita lihat saja. Juga, berapa lama ini berlangsung, bergantung pada usia krisis ini. Semoga tidak panjang. Tapi toh, panjang juga tidak ada pilihan lain selain menghadapinya. Selamat membaca. Semoga kamu yang mampir ke sini, juga membuat catatan versimu sendiri. (*)
Rumah, 2 April 2020
22.58 WIB