Ide

Yang diwariskan oleh sebuah pengalaman adalah percikan provokasi untuk membuat satu kenyataan baru. Seru rasanya bisa menemukan hal-hal seperti itu sepanjang perjalanan jauh dari tanah tempat tinggal.

Setidaknya ada tiga pecahan yang berhasil dikumpulkan oleh kepala sepanjang dua minggu terakhir ini. Semuanya nampak seru, tapi memang ada satu yang lebih tajam ketimbang lainnya. Akhirnya, tersusunlah sebuah prioritas. Yang dirasa punya feeling lebih kuat, itulah yang dijadikan terdepan.

Memang, kadang-kadang yang dirasa paling hebat itu bukanlah jadi yang terbaik. Kan kadang-kadang, tempo-tempo juga urutan tangga prioritas itu malah memang menghasilkan yang terbaik. Seperti seharusnya.

Pergi sendiri, menghabiskan waktu melangkah kemanapun kaki mengajak, seringkali dianggap aneh. Well, bukan kebiasaan orang banyak sih, tapi yang itu dalam kasus saya, selalu dipercaya mampu memberi percikan provokasi yang disebutkan di atas. Ruang lingkupnya bisa macam-macam. Kadang urusan personal yang bisa mengubah pandangan hidup. Kadang juga urusan profesional yang mampu membimbing diri belok ke arah yang lain.

Selandia Baru berjasa untuk sesuatu yang sekarang mendominasi isi kepala ini. Sepulangnya ke tanah air, memang ada banyak pekerjaan rumah yang sangat menyenangkan menanti untuk digarap. Hidup berjalan maju. Cerita saya di tanah ini masih belum selesai, toh masih ada waktu dua tahun di visa yang sekarang ada di paspor saya untuk kembali lagi ke tanah itu. Ada beberapa trek jalan kaki yang menanti untuk dijelajahi.

Ada ide yang dibungkus pulang. Dan beberapa pencapaian baru yang menjelma menjadi batasan yang juga baru. Garis besarnya, ini perjalanan yang sangat menyenangkan. (pelukislangit)

Auckland Airport
23 Juni 2016
Gambar di halaman ini adalah salah satu percikan provokasi yang diberikan Selandia Baru