Didominasi

Menyaksikan matahari pergi dari sebuah ruang yang hangat itu, rasanya mewah sekali. Ia tidak mahal, tapi mewah. Bisa jadi karena tidak muncul tiap hari. Suhu udara jatuh semakin dalam, ia menantang manusia-manusia yang coba bertahan melawannya jam demi jam. Di beberapa bagian, ia nampak begitu seksi.

IMG_4494

Sendi-sendi kaki telah bekerja begitu keras beberapa hari belakangan, menjelajah. Melihat banyak pemandangan seru yang tidak perlu bayar. Ongkosnya hanya energi dan niat yang segunung.

Hal yang mewah itu, seringkali memang gratis. Tidak perlu ditukar dengan tabungan bergunung-gunung yang selalu disertai perasaan pening yang tidak nyata. Toh, hidup memang selalu tentang mencari dan menghabiskan. Perkara menghabiskannyalah yang menjadi seni tersendiri.

IMG_4553

IMG_4445

Kelelahan jadi teman baik. Tidak apa, sekali-kali memforsir diri untuk sebuah pengalaman baru.

Senja datang di waktu yang tidak biasa. Gelap mendominasi terang. Ia digdaya, sampai tidak merasa perlu memberi waktu yang panjang pada hari. Manusia-manusia yang coba bertahan tadi, mau tidak mau menyesuaikan. Bagaimanapun juga, penguasanya adalah alam. Yang lain hanya bisa mengikuti. Tidak lebih.

IMG_4546

Ritme diatur supaya selaras. Memang sudah begitu seharusnya. Ketika lampu-lampu menyala, rasanya semua sudah tahu siapa pemenangnya. (pelukislangit)

19 Juni 2016
Buat perjalanan ke Queenstown Hill
Bumble Backpackers, 17.31

Advertisement

Published by Felix Dass

I'm searching for my future, my bright future.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: