“The story is a sad one, told many times. The story of my life in trying times. Just add water, stir in lime. How the west was won and where it got us.”
– How the West Was Won and Where It Got Us by R.E.M.
Jakarta. Dalam kondisi menghilang. Ada di sana. Ada di sini. Yang pertama tidak nyata. Yang kedua nyata. Keduanya di Selatan. Yang nyata, lebih menarik.
Skenario pengecekan keadaan dimainkan. Memandang mata, untuk memastikan. Ruang dan waktu yang berlalu menjadi indikator baik bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik. Indikator, belum jadi kepastian.
Tapi, bukankah yang tidak pasti itu selalu menantang?
“I can’t say that I love Jesus. That would be a hollow claim. He did make some observations. And I’m quoting them today, ‘Judge not lest ye be judged.’ What a beautiful refrain.”
– New Test Leper by R.E.M.
Ada otot yang bekerja. Menaklukan langkah yang menderu. Pengalaman-pengalaman lama dibenturkan. Sembari menertawakan orang yang berangsur pulang.
Cacahan cerita tersaji. Menjelma menyerupai monster yang kekurangan bahan bakar, karena pengeluaran yang terlalu banyak. Diputar, digulirkan tanpa takaran.
Pertanyaannya, “Sudahkah semuanya cukup?”
Jawabnya, sudah tentu, “Belum.”
Dan perjalanan dilanjutkan. Kota tetap terjaga. Ruang-ruangnya masih sama, isinya yang lebih berwarna. (pelukislangit)
Kedai Tjikini
12 Mei 2016 – 18.31