Saya selalu percaya bahwa kota yang kita cintai menyimpan banyak ruang untuk eksplorasi. Itu membuatnya jadi tidak membosankan.
Kehidupan beberapa belas bulan terakhir seolah membuat saya diam di dalam Jakarta. Keterbatasan sekarang jadi halangan, kendati tidak menghentikan sepenuhnya. Mengisi akhir pekan yang panjang dengan melihat sisi kota yang tidak biasa hadir di dalam keseharian, terbukti benar-benar memberikan kesegaran.
Hemat di ongkos. Kaya di pengalaman.
Beberapa teman penting pun mencuri jam-jam tanpa pernah terasa. Obrolan lari kemana-mana. Melihat senyum di wajah mereka setelah banyak pertukaran cerita, seolah memberikan energi tambahan untuk tetap melanjutkan hari-hari yang menyenangkan di kota ini.
Kota, menjadi teman setia yang menggulirkan kisah dari satu titik ke titik yang lain. Di dalam kisah saya dan beberapa teman di halaman ini, bola bergulir. Ide-ide yang menggelontor di dalam percakapan-percakapan itu menarik untuk diteruskan.
Keluh kesah, cuma perlu dikeluarkan untuk kemudian dilupakan. Temanya juga beragam; ada kehilangan, amarah, harapan, kekaguman dan rasa penasaran akan Kinshasa.
Dan karena semuanya, hidup jadi punya warna. (pelukislangit)
Rumah Benhil, 3 Mei 2015 – 01.21
Untuk: Bunga Yuridespita, Annisa Amalia, Bayu Gustian Seba, Dandi Achmad Ramdhani, Berry Muchtar dan Sesarina Puspita.