“She traveled this road as a child
Wide-eyed and grinning, she never tired
But now she won’t be coming back with the rest
If these are life’s lessons, she’ll take this test…”
– Dixie Chicks in Wide Open Spaces
Penghujung punya cerita lagi. Ia mengikat dan meletakkan sejumlah orang secara kolektif di posisi yang sulit. Tidak ada pilihan yang bisa dipilih; hanya ada satu pintu untuk melangkah ke depan.
Hari esok tidak pernah bisa diprediksi. Kadang diawali dengan kebahagian, kadang diakhiri dengan kedukaan. Persoalannya adalah bagaimana bertahan untuk tetap menatap pagi berikutnya.
Kenyataan juga setali tiga uang. Ia tidak bisa diprediksi, ditebak atau bahkan terkadang sulit untuk dikalkulasi.
Apa yang terpenting kemudian adalah kemampuan untuk bertahan. Melihat matahari dengan tegap, memandangi bulan dengan keteguhan. Semua berputar, semua mematahkan hati dengan caranya masing-masing.
Memang, waktu terasa berjalan pelan. Padahal kecepatannya teramat kencang.
Manusia hanya bisa berdiri, melibatkan diri pada bangunan detik untuk kemudian memeluk erat pilihan bertahan. Karena semuanya, memang ditakdirkan untuk pergi dan berlalu. Di sini, baru pilihan muncul; Lebih baik terlupakan atau selamanya dikenang karena menyerah? Atau, malah berusaha sekuat tenaga untuk tidak bisa dilupakan karena tidak pernah menyerah? (pelukislangit)
Kantor Cengkareng
31 Desember 2014
21.43
#westandstrong